Kemarin adalah hari yang spesial bagiku, betapa tidak, itu adalah pertama kalinya aku main berdua dengan ‘teman perempuan’. Selain itu kemarin juga pertama kali ke rumahnya, semua di luar ekspektasi, karena bagi seorang anak rumahan, main berdua dengan perempuan walaupun hanya sebatas teman, merupakan sebuah pencapaian haha, seorang teman pernah berkata ”segala sesuatu yang kamu lakukan pertama kali, akan selalu teringat” yaa aku sendiri mengamini perkataannya, dan benar saja sampai sekarang masih membekas di ingatan.
Hari-hari yang dijalani terasa lebih berwarna, apakah perasaan ini telah sampai padanya, ah masih terlalu dini memikirkan hal itu. Berbalas pesan semakin intens, di kelas seolah tidak terjadi apa-apa hanya bersikap biasa saja, satu hal yang baru aku tau adalah dia sangat suka permen lollipop, khususnya lolipop ‘Alpenliebe'. bahkan dia pernah “memaksa” untuk dibelikan. dia juga suka batagor, bakso, mie ayam, cuanki semuanya harus pedas.
Beberapa minggu kemudian aku berinisiatif mengajaknya main, dan ternyata dia mengiyakan, tujuan tempatnya adalah ke salah satu curug yang lumayan terkenal juga karena pernah diliput salah satu acara tv swasta. Jam 7 pagi berangkat kerumahnya, mampir ke warung sebentar beli lollipop, 30 menit perjalanan sampai ke rumahnya, untuk kedua kalinya, ya aku menghitung setiap kali ke rumahnya, entah datang kepagian atau apa, waktu datang dia belum siap, bahkan keluar masih dengan baju tidurnya. “Too early boy” katanya. yasudah menuggu lah tapi menunggu perempuan mandi itu katanya seperti menuggu waktu buka puasa, lama. tapi dia beda, hanya beberapa menit sudah selesai dengan bedak tipis di wajahnya. "udah cantik" pujiku setengah genit
Berangkatlah kami bermodalkan pengetahuan jalan seadanya dan bantuan google maps, ada yang bilang perempuan itu kurang pandai membaca peta, dan benar saja beberapa kali nyasar, alhasil sampe ke sana siang, matahari sedang panas-panasnya, sialnya itu bukan satu-satunya kesialan kami saat itu, karena saat mau ke curugnya kami “dihadang” oleh segerombolan monyet, lumayan bikin ciut juga tapi di depan perempuan ketakutan itu harus disembunyikan baik-baik, kan? ya begitulah, dengan sedikit keberanian mencoba mengusir monyet-monyet itu, tapi hasilnya nihil karena diusir satu yang datang satu pasukan. Akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang, ternyata selalu ada hikmah dibalik itu semua karena ..
To be continued…
0 komentar:
Posting Komentar